Top
Begin typing your search above and press return to search.

Jaga stabilitas harga, Presiden minta Bulog serap 2,4 ton gabah petani  

Elshinta.com, Bulog harus mampu menyerap sekitar 2,4 juta ton gabah hasil panen petani kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan sentra penggilingan padi di Desa Karang Malang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Sabtu (11/3).

Jaga stabilitas harga, Presiden minta Bulog serap 2,4 ton gabah petani  
X
Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

Elshinta.com - Bulog harus mampu menyerap sekitar 2,4 juta ton gabah hasil panen petani kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan sentra penggilingan padi di Desa Karang Malang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Sabtu (11/3).

"Panen raya tahun ini sudah dimulai di beberapa daerah, seperti Kebumen dan Ngawi. Bulog harus berperan dengan menyerap sebanyak-banyaknya gabah dari petani hasil panen raya itu untuk menjaga stabilitas harga," kata Jokowi.

Presiden meminta Bulog menyerap gabah yang ada di petani dengan harga gabah kering panen (GKP) yang nanti akan ditentukan oleh kepala Badan Pangan Nasional.

"Kita ingin harga di petani wajar, harga di pedagang wajar, dapat untung semua. Harga konsumen di masyarakat juga wajar. menjaga keseimbangan ini yang sulit," katanya.

Untuk sentra penggilingan padi sendiri saat ini sudah beroperasi di tujuh lokasi. Sentra penggilingan padi di Sragen merupakan yang ketujuh. Keberadaan sentra itu diharapkan dapat memperkuat peran Bulog.

"Ini akan memperkuat kekuatan Bulog untuk menyerap gabah petani dengan kapasitas yang sangat besar," katanya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penguatan Bulog dengan memperbanyak sentra penggilingan padi menjadi langkah tepat untuk menyerap lebih banyak gabah petani.

"Kita melakukan modernisasi. Ada dryer yang bagus, rice milling unit-nya bagus, rasanya Indonesia perlu membuat jauh lebih banyak. Produktivitas kita musti ditingkatkan," kata Ganjar seusai mendampingi Presiden Jokowi.

Problem besar saat panen padi, khususnya di cuaca ekstrem seperti beberapa bulan ini adalah kurangnya mesin pengering (dryer) padi. Beberapa waktu lalu banyak petani yang mengeluhkan sulitnya mengeringkan padi hasil panen. Akibatnya gabah kering giling kualitasnya menurun bahkan harga beras di pasaran juga sempat melambung tinggi.

"Jadi di daerah-daerah itu butuh lebih banyak lagi mesin pengering. Kalau petani bisa dibantu dryer di beberapa titik maka ini akan sangat membantu dan pasti kualitasnya bagus, harganya juga bagus," katanya

Terkait peningkatan produktivitas padi, Ganjar mengatakan memang perlu ditingkatkan. Menurutnya, apabila satu hektare sawah dapat menghasilkan padi sekitar 7-8 ton maka kebutuhan pangan akan tercukupi dan stok beras akan melebihi kebutuhan pasar. Dengan begitu harga juga dapat stabil.

Namun untuk meningkatkan produktivitas ini problem yang dihadapi petani adalah kurangnya pasokan pupuk. Maka dari itu Ganjar mendorong agar pasokan pupuk termasuk obat-obatan harus menjadi perhatian khusus. Kemudian adalah skema harga panen padi dan harga padi kering di tingkat petani.

Ganjar menambahkan, penguatan fungsi Bulog harus dilakukan. Hal itu untuk menjaga stabilitas pangan dengan serapan dari petani yang jauh lebih banyak. Ia juga berpesan agar liberalisasi pangan mulai dipikirkan ulang dengan mengembalikan fungsi Bulog.

"Ketika Bulog bisa punya lebih banyak peralatan seperti ini maka serapannya jauh lebih bagus. Mulai kita pikirkan jangan meliberalisasi pangan. Jangan. Kita musti kembalikan lagi. Menurut saya penting untuk memperkuat Bulog agar kemudian pangan nasional bisa tercukupi sehingga harapannya bisa lebih banyak lagi yang seperti ini dibikin," ujarnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire